Sejarah Kerajaan Mughal di India- Agama Islam memang sudah
menyebar ke berbagai belahan dunia. Dibawa melalui perdagangan,
perkawinan, dan penyebaran melalui kerjaan dan masih banyak lagi.
Berikut ini merupakan salah satu kerjaan yang menganut agama Islam yang
bernama Mughal. Kerajaan ini menjadi bukti bahwa Islam telah
mewariskan dan memberi kekayaan khazanah kebudayaan India.
Mughal merupakan kerajaan Islam yang terletak di anak Benua India yang
berdiri tahun 1526-1858 M. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin
Muhammad Babur (1482-1530 M). Ia merupakan cucu dari Timur Lenk dari
etnis Mongol, keturunan Jengis Khan. Ekspansinya ke India dimulai dengan
penundukan penguasa setempat yaitu Ibrahim Lodi dengan Alam Khan (Paman
Lodi) dan gubernur Lohere.
Babur lantas memproklamirkan berdirinya kerajaan Mughal. Namun Ia
ditantang oleh Rajput dan Rana Sanga didukung oleh para kepala suku
India tengah dan umat Islam
sumber: http://3.bp.blogspot.com/
setempat yang belum mau tunduk pada penguasa yang baru tersebut. Ia kemudian berhadapan dengan dua kekuatan sekaligus dan kemenangan berpihak kepadanya. Tanah Punjab pun pada 16 Maret 1527 M jatuh ke dalam kekuasaannya.
sumber: http://3.bp.blogspot.com/
setempat yang belum mau tunduk pada penguasa yang baru tersebut. Ia kemudian berhadapan dengan dua kekuatan sekaligus dan kemenangan berpihak kepadanya. Tanah Punjab pun pada 16 Maret 1527 M jatuh ke dalam kekuasaannya.
Setelah Babur, Ia kemudian digantikan oleh putranya sendiri, Nashiruddin
Humayun atau lebih dikenal dengan Humayun (1530-1540 dan 1555-1556 M).
Pada masa Humayum kondisi kerajaan tidak stabil karna sering terjadi
perlawanan dari musuh-musuhnya. Humayun bahkan sempat mengungsi ke
Persia karna mengalami kekalahan saat melawan pemberontakan Sher Khan di
Qonuj. Akan tetapi Ia berhasil merebut kembali kekuasaanya pada tahun
1555 M. Humayun meninggal pada tahun 1556 M karna tertimpa tangga
pepustakaan. Tahta kerajaan selanjutnya dipegang oleh putranya yang
bernama Akbar.
Pada masa Akbar ini lah Mughal kembali pada masa kejayaan. Saat itu usia
Akbar masih 14 tahun sehingga urusan kerajaan diserahkan kepada Bairam
Khahan, seorang syi’i. Pada masa pemerintahanya, Akbar melancarkan
serangan untuk memerangi pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan
Shah yang berkuasa di Punjab.
Setelah Akbar dewasa, ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan yang sudah
mempunyai pengaruh kuat dan terlampau memaksakan kepentingan aliran
syi’ah. Bairam Khan memberontak, tetapi dapat dikalahkan oleh Akbar di
Jullandur tahun 1561 M.
Setelah itu masa kejayaan kerajaan Mughal berhasil dipertahankan oleh
putra beliau yaitu Jehangir yang memerintah selama 23 tahun (1605-1628
M). Namun Jehangir adalah penganut Ahlussunah Wal Jamaah, sehingga
Din-i-Illahi yang dibentuk ayahnya menjadi hilang pengaruhnya.
Sepeninggalan Jehangir pucuk kekuasaan kerajaan Mughal di pegang oleh
Sheh Jehan yang memerintah Mughal selam 30 tahun (1628-1658 M). Pada
masa pemerintahanya banyak muncul pemberontakan dan perselisihan dalam
internal keluarga istana. Namun semua itu dapat diatasi oleh beliau,
bahkan beliau berhasil memperluas kekuasaanya Hyderabat, Maratha, dan
Kerajaan Hindu lain yang belum tunduk kepada pemerintahan Mughal.
Keberhasilan itu tidak bias lepas dari peran Aurangzeb, putera ketiga
dari Sheh Jehan.
Pengganti Sheh Jehan yaitu Aurangzeb, beliau berhasil menduduki tahta
kerajaan setelah berhasil menyingkirkan para pesaingnya (saudaranya).
Pada masanya kebesaran Mughal mulai menggema kembali, dan kebesaran
namanya-pun disejajarkan dengan pendahulunya dulu, yaitu Akbar.
Adapun usaha-usaha Aurangzeb dalam memajukan kerajaan Mughal diantaranya
menghapuskan pajak, menurunkan bahan pangan dan memberantas korupsi,
kemudian ia membentuk peradilan yang berlaku di India yang dinamakan
fatwa alamgiri sampai akhirnya meninggal pada tahun 1707 M. Selama satu
setengah abad, India di bawah Dinasti Mughal menjadi salah satu negara
adikuasa. Ia menguasai perekonomian Dunia dengan jaringan pemasaran
barang-barangnya yang mencapai Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan
Cina. Selain itu, India juga memiliki pertahanan militer yang tangguh
Setelah satu setengah abad dinasti Mughal berada di puncak kejayaannya, para pelanjut Aurangzeb tidak s yang sukar ditaklukkan dan kebudayaan yang tinggi.anggup mempertahankan kebesaran yang telah dibina oleh sultan-sultan sebelumnya. Pada abad ke-18 M kerajaan ini memasuki masa-masa kemunduran. Kekuasaan politiknya mulai merosot, suksesi kepemimpinan di tingkat pusat menjadi ajang perebutan, gerakan separatis Hindu di India tengah, Sikh di belahan utara dan Islam di bagian timur semakin lama semakin mengancam. Sementara itu, para pedagang Inggris untuk pertama kalinya diizinkan oleh Jehangir menanamkan modal di India, dengan didukung oleh kekuatan bersenjata semakin kuat menguasai wilayah pantai.
Setelah satu setengah abad dinasti Mughal berada di puncak kejayaannya, para pelanjut Aurangzeb tidak s yang sukar ditaklukkan dan kebudayaan yang tinggi.anggup mempertahankan kebesaran yang telah dibina oleh sultan-sultan sebelumnya. Pada abad ke-18 M kerajaan ini memasuki masa-masa kemunduran. Kekuasaan politiknya mulai merosot, suksesi kepemimpinan di tingkat pusat menjadi ajang perebutan, gerakan separatis Hindu di India tengah, Sikh di belahan utara dan Islam di bagian timur semakin lama semakin mengancam. Sementara itu, para pedagang Inggris untuk pertama kalinya diizinkan oleh Jehangir menanamkan modal di India, dengan didukung oleh kekuatan bersenjata semakin kuat menguasai wilayah pantai.
Sementara itu kebesaran kerajaan ini sekali para sejarawan yang mengkaji
tentang kerajaan ini. Sedangkan karya seni yang dapat dinikmati sampai
sekarang dan karya seni terbesar yang dicapai kerajaan Mughal adalah
karya-karya arsitektur yang indah dan masjid-masjid yang indah. Pada
masa Shah jehan dibangun Masjid Berlapis mutiara dan Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan Istana
Indah di Lahore (Ikram, 1967:247).
by:Aziz
sumber: Kumpulansejarah.com
0 komentar:
Posting Komentar