Pages

Sabtu, 22 Februari 2014

SEJARAH NEGARA JEPANG "Nippon/Nihon"

"PENDUDUK JEPANG DAN SEJARAHNYA"
           
Tidak seorangpun tahu asal nenek moyang orang jepang yang sekarang. Namun, Korea yang terletak 161 Km ke arah barat daya pantai jepang merupakan daerah asia yang paling dekat dengan jepang sehingga diduga sebagai satu-satunya rute untuk menyeberang keTimur-ke Jepang. Sebagian lainnya mungkin berpindah dari pulau Okinawa ke utara atau dari pulau Sakhalin ke selatan. Para ahli sejarah percaya bahwa selama zaman prasejarah. Orang dari Siberia, Cina, Korea, dan Asia Tenggara menggunakan “Jembatan” ini ke Jepang. Orang yang tinggal di jepang ketika itu adalah bangsa Ainu, yaitu orang yang ciri-ciri fisiknya lebih menyerupai orang Eropa daripada orang Asia (Misalnya, orang Ainu memiliki lebih banyak bulu di wajah dan tubuhnya daripada orang Asia). Kini bangsa Ainu asli sudah tidak ada. mereka tersapu oleh budaya yang dominan dari orang Jepang-baru menjadi golongan mereka melalui pernikahan antarsuku. Hanya sedikit saja orang yang berdarah asli Ainu yang dapat mewakili kelompok awal bangsa ini.
            Orang dari daratan Asia ini lama-lama berkembang menjadi orang yang berbeda meskipun jelas ada hubungan dengan orang Asia. Sejak itu, fisik orang Jepang tidak berubag. Mungkin tak ada bangsa penting manapun di dunia yang hanya sedikit bercampur dengan orang lain.
            Letak jepang di lepas Pantai timur Asia mungkin agak serupa dengan letak Inggris raya dilepas pantai barat Eropa. Jepang cukup dekat dengan Asia untuk memungkinkan penduduknya saling berhubungan, seperti halnya orang Inggris dengan orang Eropa. Namun, selat selebar 160 km yang memisahkan daratan Asia dengan Jepang cukup lebar dan buas dibandingkan dengan Selat Inggris sehingga bangsa Jepang mampu mengusir para penyerang dari daratan Asia ke luar dari pantainya. Belum pernah tercatat adanya satu rekor penyerbuan Jepang yang sukses sebelum meletus Perang Dunia ke II. Sejarah Jepang, oleh karna itu, sangatlah unik. Bangsa Jepang dapat saja mengadakan kontak dengan orang luar kalau mereka mau ataupun mengusirnya kalau mereka mau.
            Menjelang abad pertama, orang Jepang telah mulai menciptakan suatu bentuk pemerintahan yang tertib. Antara abad ke-1 dan abad ke-4, ketertiban itu dapat dijalankan oelh dewan kekeluargaan atau dewan marga. Salah satu dari dewan itu-Dewan Yamato- menjadi cukup berkuasa selama abad ke-4 dalam memerintah sebagian besar Jepang sehingga dapat dikatakan bahwa jepang telah memiliki eksistensi kesatuan selama lebih dari 1.500 tahun. Selama pemerintahan Yamato, kontak resmi dengan daratan Asia dimulai dan oleh karena itu, dimulai lah perkenalan dengan ide-ide dan teknih-teknik baru Jepang – Budhisme dari Cina, India, dan dari mana saja, kesenian Cina, Ilmu, organisasi pemerintahan, serta bentu tulisan Cina. Namun, masing-masing disesuaikan dengan kondisi Jepang.
            Kita tidak perlu mengikuti sejarah Jepang yang rumit ini dengan saksama, yaitu sejak Kaisar kehilangan kekuasaannya pada abad ke-9 (lalu dia hanya befungsi sebagai tokoh pemersatu bangsa saja) sampai tahun 1868 ketika sistem kekaisaran yang telah banyak berubah, diperbaiki. Kadang-kadang penguasa feodal (yang disebut Shogun) dapat memperoleh cukup kekuatan untuk menyatukan Jepang. (periode Edo, dari tahun 1603-1868, pada umunya merupakan masa kedamaian dan stabilitas politik). Pada saat yang lain, khususnya selama abad ke-15 dan ke-16, Jepang disobek-sobek oleh perang saudara ketika banyak kelompok yang bersaing saling berebut kekuasaan Sejarah Jepang selama masa perjuangan ini,  dalam beberapa hal sama dengan masa perjuangan Italia untuk menyatukan negerinya kembali seperti masa Kekaisaran Romawi dahulu.
            Pencapaian Budaya. Banyak istana  bangsawan Eropa selama abad pertengahan merupakan tempat yang kasar sehingga seni dan ilmu hanya hidup di biara-biara. Akan tetapi, pada waktu yang sama, banyak bangsawan Jepang mempertahankan pusat-pusat budanyanya di Nara, Kyoto, dan Kamakura.
            Jepang sangat bangga bahwa tidak satupun penyerang berhasil menaklukan Jepang. Kaisar memberikan gelar Seii-Tai-shogun—“ jenderal yang mengenyahkan kaum barbar”—kepada para pemimpin militer, suatu gelar yang masih tetap dipakai sampai pertengahan abad ke-19. Kubilai Khan yang perkasa, seorang kaisar Mongolia dari Cina, pernah dua kali mencoba menaklukan jepang—pada tahun 1274 dan 1281—tetapi gagal. Selalu saja kapal khan dihancurkan oleh angin topan, yang disebut oleh orang Jepang dengan Kamikaze—“angin dewa”—yang datang dengan tiba-tiba.
KOTA-KOTA DI JEPANG
            Tiga perempat orang Jepang tinggal di Kota. Tiga perempat daerah padat penduduknya terletak di sepanjang pantai tenggara pulau Honshu. Di antara daerah itu adalah kota metropolitan Tokyo-Yakohama, Nagoya, dan sekumpulan kota—misalnya Osaka, Kyoto, dan Kobe. Seperempat penduduknya berada di koya Kitakyushu dan Fukuoka diujung utara pulau Kyushu serta kota Shimonoseki di bagian paling barat pulau Honshu. Kota Kitakyushu dan Shimonoseki dihubungkan dengan terowongan bawah laut.
FAKTA DAN ANGKA NEGARA JEPANG
JEPANG—Nipon atau Nihon—adalah nama resmi Negara.
IBUKOTA: Tokyo
LETAK GEOGRAFIS: Asia Timur; GARIS LINTANG—20o 59’U sampai 45o 33’ U. GARIS BUJUR—122o  56’ T sampai 153o  58’ T.
WILAYAH: 377.459 km2.
CIRI FISIK: Titik Tertinggi—Gunung Fuji (3.776 m). TITIK TERENDAH—Tokyo (sekitar 3,4 m). SUNGAI UTAMA—Shinano, Ishikari Tone. DANAU UTAMA—Biwa.
PENDUDUK: 120.000.000 jiwa.
BAHASA: Bahasa Jepang.
AGAMA : Shinto, Budha, Kristen.
PEMERINTAHAN: Kerajaan Konstitusional. KEPALA NEGARA—Kaisar. KEPALA PEMERINTAHAN—Perdana Menteri. BADAN LEGISLATIF—Diet Nasional. KERJA SAMA INTERNASIONAL—Perserikatan bangsa, Rencana Kolombo, Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
KOTA UTAMA: Tokyo, Osaka, Nagoya, Yokohama, Kyoto, Kobe, Kitakyushu, Sapporo, Kawasaki.
MATA UANG: Yen.
HARI LIBUR NASIONAL : Tahun baru; 3 Mei—Hari Konstitusi; 29 April—Hari Kelahiran Kaisar; serta 9 Hari libur lainnya.
LAGU KEBANGSAAN: Kimigayo (‘Kekuasaan Kaisar Kami”).

SUMBER : BUKU : ”NEGARA DAN BANGSA”.

BY. NATASHA, SALWA, SHAFA.

0 komentar:

Posting Komentar