"PENDUDUK
JEPANG DAN SEJARAHNYA"
Tidak
seorangpun tahu asal nenek moyang orang jepang yang sekarang. Namun, Korea yang
terletak 161 Km ke arah barat daya pantai jepang merupakan daerah asia yang
paling dekat dengan jepang sehingga diduga sebagai satu-satunya rute untuk
menyeberang keTimur-ke Jepang. Sebagian lainnya mungkin berpindah dari pulau
Okinawa ke utara atau dari pulau Sakhalin ke selatan. Para ahli sejarah percaya
bahwa selama zaman prasejarah. Orang dari Siberia, Cina, Korea, dan Asia
Tenggara menggunakan “Jembatan” ini ke Jepang. Orang yang tinggal di jepang
ketika itu adalah bangsa Ainu, yaitu orang yang ciri-ciri fisiknya lebih
menyerupai orang Eropa daripada orang Asia (Misalnya, orang Ainu memiliki lebih
banyak bulu di wajah dan tubuhnya daripada orang Asia). Kini bangsa Ainu asli
sudah tidak ada. mereka tersapu oleh budaya yang dominan dari orang Jepang-baru
menjadi golongan mereka melalui pernikahan antarsuku. Hanya sedikit saja orang
yang berdarah asli Ainu yang dapat mewakili kelompok awal bangsa ini.
Orang dari daratan Asia ini
lama-lama berkembang menjadi orang yang berbeda meskipun jelas ada hubungan
dengan orang Asia. Sejak itu, fisik orang Jepang tidak berubag. Mungkin tak ada
bangsa penting manapun di dunia yang hanya sedikit bercampur dengan orang lain.
Letak jepang di lepas Pantai timur
Asia mungkin agak serupa dengan letak Inggris raya dilepas pantai barat Eropa.
Jepang cukup dekat dengan Asia untuk memungkinkan penduduknya saling
berhubungan, seperti halnya orang Inggris dengan orang Eropa. Namun, selat
selebar 160 km yang memisahkan daratan Asia dengan Jepang cukup lebar dan buas
dibandingkan dengan Selat Inggris sehingga bangsa Jepang mampu mengusir para
penyerang dari daratan Asia ke luar dari pantainya. Belum pernah tercatat
adanya satu rekor penyerbuan Jepang yang sukses sebelum meletus Perang Dunia ke
II. Sejarah Jepang, oleh karna itu, sangatlah unik. Bangsa Jepang dapat saja
mengadakan kontak dengan orang luar kalau mereka mau ataupun mengusirnya kalau
mereka mau.
Menjelang abad pertama, orang Jepang
telah mulai menciptakan suatu bentuk pemerintahan yang tertib. Antara abad ke-1
dan abad ke-4, ketertiban itu dapat dijalankan oelh dewan kekeluargaan atau
dewan marga. Salah satu dari dewan itu-Dewan Yamato- menjadi cukup berkuasa
selama abad ke-4 dalam memerintah sebagian besar Jepang sehingga dapat
dikatakan bahwa jepang telah memiliki eksistensi kesatuan selama lebih dari
1.500 tahun. Selama pemerintahan Yamato, kontak resmi dengan daratan Asia
dimulai dan oleh karena itu, dimulai lah perkenalan dengan ide-ide dan
teknih-teknik baru Jepang – Budhisme dari Cina, India, dan dari mana saja,
kesenian Cina, Ilmu, organisasi pemerintahan, serta bentu tulisan Cina. Namun,
masing-masing disesuaikan dengan kondisi Jepang.
Kita tidak perlu mengikuti sejarah
Jepang yang rumit ini dengan saksama, yaitu sejak Kaisar kehilangan
kekuasaannya pada abad ke-9 (lalu dia hanya befungsi sebagai tokoh pemersatu
bangsa saja) sampai tahun 1868 ketika sistem kekaisaran yang telah banyak
berubah, diperbaiki. Kadang-kadang penguasa feodal (yang disebut Shogun) dapat
memperoleh cukup kekuatan untuk menyatukan Jepang. (periode Edo, dari tahun
1603-1868, pada umunya merupakan masa kedamaian dan stabilitas politik). Pada saat
yang lain, khususnya selama abad ke-15 dan ke-16, Jepang disobek-sobek oleh
perang saudara ketika banyak kelompok yang bersaing saling berebut kekuasaan
Sejarah Jepang selama masa perjuangan ini,
dalam beberapa hal sama dengan masa perjuangan Italia untuk menyatukan
negerinya kembali seperti masa Kekaisaran Romawi dahulu.
Pencapaian
Budaya. Banyak istana bangsawan
Eropa selama abad pertengahan merupakan tempat yang kasar sehingga seni dan
ilmu hanya hidup di biara-biara. Akan tetapi, pada waktu yang sama, banyak
bangsawan Jepang mempertahankan pusat-pusat budanyanya di Nara, Kyoto, dan
Kamakura.
Jepang sangat bangga bahwa tidak
satupun penyerang berhasil menaklukan Jepang. Kaisar memberikan gelar Seii-Tai-shogun—“ jenderal yang
mengenyahkan kaum barbar”—kepada para pemimpin militer, suatu gelar yang masih
tetap dipakai sampai pertengahan abad ke-19. Kubilai Khan yang perkasa, seorang
kaisar Mongolia dari Cina, pernah dua kali mencoba menaklukan jepang—pada tahun
1274 dan 1281—tetapi gagal. Selalu saja kapal khan dihancurkan oleh angin
topan, yang disebut oleh orang Jepang dengan Kamikaze—“angin dewa”—yang datang dengan tiba-tiba.
KOTA-KOTA DI JEPANG
Tiga perempat orang Jepang tinggal
di Kota. Tiga perempat daerah padat penduduknya terletak di sepanjang pantai
tenggara pulau Honshu. Di antara daerah itu adalah kota metropolitan
Tokyo-Yakohama, Nagoya, dan sekumpulan kota—misalnya Osaka, Kyoto, dan Kobe. Seperempat
penduduknya berada di koya Kitakyushu dan Fukuoka diujung utara pulau Kyushu
serta kota Shimonoseki di bagian paling barat pulau Honshu. Kota Kitakyushu dan
Shimonoseki dihubungkan dengan terowongan bawah laut.
FAKTA DAN ANGKA NEGARA JEPANG
JEPANG—Nipon
atau Nihon—adalah nama resmi Negara.
IBUKOTA: Tokyo
LETAK
GEOGRAFIS: Asia Timur; GARIS
LINTANG—20o 59’U sampai 45o 33’ U. GARIS BUJUR—122o 56’ T sampai 153o 58’ T.
WILAYAH:
377.459 km2.
CIRI
FISIK:
Titik Tertinggi—Gunung Fuji (3.776
m). TITIK TERENDAH—Tokyo (sekitar
3,4 m). SUNGAI UTAMA—Shinano,
Ishikari Tone. DANAU UTAMA—Biwa.
PENDUDUK:
120.000.000 jiwa.
BAHASA:
Bahasa Jepang.
AGAMA :
Shinto, Budha, Kristen.
PEMERINTAHAN:
Kerajaan Konstitusional. KEPALA NEGARA—Kaisar.
KEPALA PEMERINTAHAN—Perdana Menteri.
BADAN LEGISLATIF—Diet Nasional. KERJA SAMA INTERNASIONAL—Perserikatan bangsa,
Rencana Kolombo, Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
KOTA
UTAMA:
Tokyo, Osaka, Nagoya, Yokohama, Kyoto, Kobe, Kitakyushu, Sapporo, Kawasaki.
MATA
UANG:
Yen.
HARI
LIBUR NASIONAL : Tahun baru; 3 Mei—Hari Konstitusi; 29
April—Hari Kelahiran Kaisar; serta 9 Hari libur lainnya.
LAGU
KEBANGSAAN: Kimigayo (‘Kekuasaan
Kaisar Kami”).
SUMBER : BUKU : ”NEGARA DAN
BANGSA”.
BY. NATASHA, SALWA, SHAFA.
0 komentar:
Posting Komentar